Keselamatan pasien pediatrik tetap menjadi prioritas utama dalam pelayanan kesehatan global. Salah satu alat yang paling efektif untuk deteksi dini perburukan klinis pada anak yang dirawat di rumah sakit adalah Skor Peringatan Dini Anak (PEWS). PEWS sudah digunakan secara luas di seluruh dunia, mendorong tim pelayanan kesehatan untuk melakukan intervensi sebelum kondisi anak berubah menjadi kritis, sehingga bisa menyelamatkan nyawa dan meningkatkan hasil perawatan dalam jangka panjang.
Skor Peringatan Dini Anak (PEWS) adalah alat klinis yang dirancang untuk memantau anak-anak yang dirawat di rumah sakit terhadap tanda-tanda perburukan kondisi (Lee et al., 2024). Sistem ini membantu tenaga kesehatan mengidentifikasi pasien yang berisiko lebih awal dan memulai intervensi tepat waktu melalui penilaian terstruktur dan protokol eskalasi.
(Untuk latar belakang lebih lanjut, lihat blog kami tentang pentingnya Skor Peringatan Dini.)
Tujuan utama dari PEWS adalah untuk mendeteksi tanda-tanda awal penurunan fisiologis pada anak-anak, sehingga memungkinkan intervensi proaktif dan mengurangi terjadinya keadaan darurat yang dapat dicegah seperti henti jantung di rumah sakit atau pemindahan pasien ke ICU yang tidak terencana.
📊 Studi menunjukkan bahwa perburukan klinis pada pasien pediatrik yang dirawat di rumah sakit dapat meningkatkan angka mortalitas sebesar 5%–15% (Rosman et al., 2019).
Sistem PEWS melibatkan penilaian berkala terhadap anak (Mills et al., 2021) yang mencakup:
a. Tanda-tanda vital (denyut jantung, laju pernapasan, tekanan darah, saturasi oksigen)
b. Temuan pemeriksaan fisik
c. Perilaku dan tingkat kesadaran
Setiap penyimpangan dari kondisi normal akan diberi skor, dan akumulasi skor yang lebih tinggi menandakan peningkatan risiko perburukan kondisi, sehingga memicu tindakan melalui protokol eskalasi yang jelas.
(PEWS pada setiap rumah sakit atau sistem dapat sedikit berbeda, tetapi umumnya menggunakan tiga parameter utama:)
a. Perilaku (kesadaran, tangisan, respons terhadap orang tua)
b. Kardiovaskular (denyut jantung, waktu isi ulang kapiler, warna kulit)
c. Pernapasan (laju pernapasan, kebutuhan oksigen, usaha bernapas)
✅ Setiap parameter dinilai dari 0 (normal) hingga 3 (sangat abnormal).
✅ Total skor PEWS = jumlah dari ketiga skor parameter tersebut.
Total Skor PEWS | Interpretasi | Eskalasi | Tindakan Klinis |
0–2 | Risiko Rendah | Pemantauan Rutin | Lanjutkan perawatan standar |
3–4 | Risiko Sedang | Beri tahu Perawat dan Dokter | Tingkatkan frekuensi pemantauan, lakukan penilaian ulang |
5–6 | Risiko Tinggi | Review Segera oleh Klinisi Senior | Mulai intervensi (misalnya, oksigen, cairan). Pertimbangkan konsultasi ICU |
≥7 | Kritis / Darurat | Panggilan Tim Respons Cepat atau Panggilan MET | Aktifkan tim darurat, pindahkan pasien ke PICU |
Contoh lembar PEWS yang digunakan di Indonesia dapat dilihat di sini: EWS Anak dan Bayi.
🔵 Skor 0–2 (Risiko Rendah)
🟡 Skor 3–4 (Risiko Sedang)
🟠Skor 5–6 (Risiko Tinggi)
🔴 Skor ≥7 (Risiko Kritis)
Â
Meskipun setiap rumah sakit dapat menyesuaikan parameter, sistem penilaian dengan menggunakan skor, dan protokol eskalasi sesuai dengan kebutuhan, prosedur umum tetap berjalan dengan konsisten. Biasanya mencakup penilaian awal, penilaian dengan menggunakan skor berdasarkan indikator klinis utama, interpretasi total skor, dan tindakan klinis yang sesuai, mulai dari pemantauan rutin hingga aktivasi tim respons darurat. Kerangka dasar ini membantu memastikan intervensi tepat waktu untuk meningkatkan hasil perawatan pasien.
Peran utama tim multidisiplin dalam merespons alarm PEWS meliputi:
Dikembangkan pada tahun 2020 di Rumah Sakit Universitas Naresuan, Thailand, NU-PEWS disesuaikan untuk perawatan yang sesuai dengan sumber daya menggunakan indikator berikut:
✅Kesadaran, Denyut jantung, Waktu isi ulang kapiler, Tekanan darah, Laju pernapasan, Retraksi (tarikan otot-otot pernapasan), Saturasi oksigen, Suhu tubuh
Setiap item dinilai dari 0–3, dengan total skor berkisar dari 0 hingga 20.
Efektivitas:
Penelitian menunjukkan bahwa NU-PEWS adalah alat yang sangat akurat untuk mendeteksi perburukan kondisi pada sebagian besar penyakit medis (kecuali gangguan neurologis). NU-PEWS menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi dibandingkan alat skoring lainnya.
Dikembangkan oleh Child Health BC, inisiatif BC PEWS memberikan kerangka kerja standar tingkat provinsi untuk mengidentifikasi dan merespons perburukan kondisi pada pasien anak.
Komponen Utama:
Â
✅ Dampak:
Studi ini menggambarkan keberhasilan implementasi PEWS yang dimodifikasi di UNOP, sebuah rumah sakit onkologi anak di Guatemala, dalam lingkungan dengan sumber daya terbatas. Setelah diterapkan, tercapai 100% kepatuhan terhadap dokumentasi PEWS dan tingkat kesalahan kurang dari 10%.
✅ Hasil utama yang dicapai:
Â
PEWS telah diadopsi secara luas di banyak rumah sakit di seluruh Indonesia, terutama setelah Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) memasukkan PEWS ke dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1.1 pada tahun 2019.
Contoh implementasi PEWS di Indonesia dapat dilihat dalam sebuah studi di RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo. Studi yang dipublikasikan dalam STRADA: Jurnal Ilmiah Kesehatan (2022) ini meneliti hubungan antara kepatuhan penerapan PEWS, waktu respons, dan keselamatan pasien.
✅ Dilakukan pada 32 perawat, penelitian ini menemukan bahwa 78% perawat mematuhi protokol PEWS, mencapai waktu respons cepat, dan mempertahankan standar keselamatan pasien.
✅ Penelitian ini menyoroti bagaimana PEWS mendukung deteksi dini penurunan kondisi anak dan mendorong intervensi klinis tepat waktu.
Meskipun memiliki banyak manfaat, sistem PEWS bervariasi dalam struktur dan efektivitas, tergantung pada: Sumber daya rumah sakit, tingkat pelatihan staf, populasi pasien.
Saat ini belum ada konsensus global tentang komponen inti PEWS, ambang batas skor, atau pemicu eskalasi. Keberhasilan penerapannya bergantung pada penyesuaian sistem, pelatihan staf, dan evaluasi berkelanjutan (Fuijkschot et al., 2023 dan Roland et al., 2022).
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, tenaga kesehatan—terutama perawat—diharapkan memahami prinsip-prinsip PEWS dan mengikuti pedoman penerapannya. Untuk memastikan penerapan yang tepat, tenaga kesehatan dianjurkan untuk mengikuti seminar dan workshop yang berfokus pada Skor Peringatan Dini Anak (Rusmawati et al., 2022).
1. Pengkajian dan Pemantauan Pasien:
Perawat melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mengukur tanda-tanda vital dan waktu isi ulang kapiler. Perawat juga mengkaji perilaku dan kondisi umum pasien.
2. Perhitungan Skor PEWS:
Perawat menggunakan sistem penilaian dengan menggunakan skor PEWS untuk mengukur tingkat keparahan kondisi anak berdasarkan tanda-tanda vital dan pengamatan yang dikumpulkan. Ini membantu mengidentifikasi pasien dengan risiko tinggi yang mengalami perburukan kondisi.
3. Komunikasi dan Kolaborasi:
Perawat menyampaikan skor PEWS dan status klinis pasien kepada anggota tim pelayanan kesehatan lainnya, termasuk dokter dan terapis pernapasan, untuk memastikan semua pihak mengetahui kondisi pasien.
4. Advokasi dan Edukasi Pasien:
Perawat mengadvokasi kebutuhan pasien dan memastikan intervensi yang sesuai dilakukan berdasarkan skor PEWS dan temuan klinis. Mereka juga dapat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang sistem PEWS dan kondisi anak.
5. Peninjauan Sumber Daya dan Implementasi:
Perawat dapat terlibat dalam meninjau sumber daya yang tersedia untuk perawatan pasien dan mengimplementasikan strategi untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas dari penilaian dengan menggunakan skor PEWS.
6. Dokumentasi dan Pelaporan:
Perawat mendokumentasikan semua penilaian, tanda-tanda vital, skor PEWS, serta intervensi yang dilakukan di catatan medis pasien dengan cermat. Perawat juga melaporkan perubahan signifikan dalam kondisi pasien atau kejadian yang tidak diharapkan kepada pihak yang berwenang.
Saat rumah sakit anak menghadapi peningkatan jumlah pasien, keterbatasan sumber daya, dan pola penyakit yang terus berkembang, penggunaan PEWS sudah bukan menjadi pilihan—tetapi menjadi sebuah kewajiban. Rumah sakit yang menerapkan sistem ini berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengurangi risiko, bertindak lebih cepat, dan menyelamatkan nyawa.
Teknologi dapat meningkatkan penggunaan PEWS dengan memanfaatkan kemajuan seperti:
Algoritma AI: Meningkatkan deteksi dini.
Perangkat Wearable: Memungkinkan pemantauan tanda-tanda vital secara real-time.
Integrasi EHR (Electronic Health Record): Memusatkan data pasien untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Aplikasi Mobile: Memberikan dukungan keputusan dan notifikasi secara langsung di samping tempat tidur pasien.
Â
Sebagai contoh, automasi data real-time dan peringatan pemicu telah menjadi faktor kunci dalam penerimaan dan efektivitas sistem seperti DETECT e-PEWS.
DETECT e-PEWS adalah sistem observasi elektronik dan dukungan keputusan (Saron et al., 2022).
Jika Anda adalah tenaga kesehatan yang bekerja di bidang pediatri, gawat darurat, atau perawatan intensif, menguasai PEWS adalah hal yang penting.
📚 Zafyre menawarkan pelatihan e-learning tentang Skor Peringatan Dini (EWS), dengan modul praktis mengenai Skor Peringatan Dini Anak (PEWS)—disusun sesuai dengan standar internasional dan lokal, terakreditasi dan ber-SKP, serta dirancang untuk penerapan di dunia klinis.
👉 Telusuri pelatihannya di sini dan tingkatkan kesiapan Anda untuk merespons sebelum terlambat.